GOMBAL ANAK METAL Aku anak metal bukan milenial Tak suka banyak nge-gombalCuma suka saos sambal ð Cintaku padamu asliSetengah gila tapi perduliSayangku bak channel MTVNonstop dari malam sampai pagiKadang break iklan, satu dua kali ð Mood-ku memang tak pasti:Umumnya cerah, cerah berawan, …Namun hujan petir sesekali ð¤·♀️ Masa laluku, hanya milikkuMasa depanku, kuingin…
Puisi
-
-
Puisi Galau
PERJALANAN Kereta besi sabtu itu mengantarmu menuju impian baru Cita-cita masa depan dimana aku tidak ada di dalamnya. Tentu, kau tidak mengerti galauku – lebay tingkat dewa, ejekmu Seperti juga kau tidak pernah memahami puisiku, Hanya gerombolan kata yang sulit kau cerna Terbaca setengahnya Selebihnya, kau muntahkan Kau gantikan dengan…
-
Puisi Satir
Jangan Ada Angelina Diantara Kita Suatu ketika siang romantis mempertemukan kitaAku tersipu saat kerlingan matamu mengarah padaku Oh suasana, berperan utama Dekatnya hatiku hatimu Terbaca isyarat seolah inilah kali pertama Kau jatuh cinta penuh gelora Ah setidaknya, penuh hikmat ku yakini itu Aku, di mabuk cinta terbang ke langit ketujuh…
-
Puisi Obscure
STANZA SIANIDA Sengaja ku teguk racun yang kau racik sempurna Di cawan madu berukir kenangan berwarna perakSuasana remang,Kunang-kunang malas terbang Alunan symphony senja mengajak berdansaManis berbalut pahit menjalar api Tubuhku meliuk liar, mengejang Mataku membelalak, menetes embun Akar-akar leher membesar dan jingga Bibir menyungging senyum membiru ungu Aaarrggh, tercekik dalam…
-
Puisi Dedikasi
Mungkin purnama lupa berkisah Tentang catatan rindu tersimpan Di kapas-kapas hitam awan penghujan Menderai kemarau Dua puluh enam tahun lalu, kita bertemu Kau, menyihirkuLemah aku terbuai aksara manis maduLaku penuh decak, pesonamu Karenamu, gulungan waktu menjadi pelangi Tangis, tak lagi menyayatSemua warna cinta pun luka patah hati Indah, diatas kertas…
-
Puisi Sedih
Getir Malam di Stasiun Lempuyangan* Pada binar ruang di samping loket, angin mewakili bisu yang riuh; potongan hati tempo hari – jatuh, terserak di keramik retak Lalu kita bersikap selayak teman, menerbang jauh kemesraan, menutup rapat ruang rasa, masa depan kebersamaan tak temui tuannya Begitulah… Saat peluit kereta berbunyi rintih.…
-
Puisi Masygul
DÉJÀ VU Pada siang di bibir senja, ksatria berkata: “Diksi yang kau ramu Tak pantas disajikan di ruang tamu.” Benderang mendadak menjadi hitam Mendung berkumpul berkonspirasi hujan Tubuhku melengkung tercambuk maknaMeringkuk dalam cemas yang akutGemetar, memungut kata yang tumpah Di pengasingan, bersembunyi dari nista Angin utara menatih langkah lumpuh Aster…
-
Puisi Semarangan
Senandung Warag Ngendhog* Sore mendung seorang ayah dan putrinyamenapaki keramaian Kauman saat Dugderan* “Ayah, belikan aku satu”rengek si bungsu “Kau nikmati saja Warag itu dengan matamu, Cah Ayu”tertatih kata ayah, sayu Derita pegawai negeri kelas teripenuh nuranimenghindar diri dari korupsi meski rengek sang putri menyayat perih hati Warag Ngendhog :…
-
Puisi Romantis
CARPE DIEM Senja menjalari tubuhku yang cemas Garis-garis pikiran membekas Gusar berjalan berjijit Menghentak tanya “Mas, apakah pelangi selalu menanti di hari-hari panjang kita?” “Dek Nan, mengalir saja.Melihat masa depan bukan tugas kita. Aku mencintaimu hari ini. Dan selebihnya, kita berusaha tapi takdir punya rencana.Nikmati nikmat hari ini. Carpe Diem.”…
-
Puisi Lebay
PERHAPS Mungkin, bukan peluru yang akan membunuhku Mungkin, bukan belati, gempa bumi atau tsunami yang mematikankuMelainkan sikap dan tatapan dinginmu…Mungkin, dansa bisa menekan lebay berkekuatan 9,3 skala Richter Brussel, 1.12.18 INGATLAH SAYANG Sebelum lupa berulang, selalu ku bilang:Bersamaku, bukan tanpa efek samping Mulai dari nyeri punggung, lutut dan pusing Hingga…