Mardi Gras di Brussels. Memasuki musim karnaval di Eropa, banyak anak-anak mengenakan kostum tukang sihir. Menurut kalian, apakah tukang sihir itu benar-benar ada ?
Saya akan mengajak kalian sejenak melewati dimensi masa ke masa, menuju abad pertengahan. Yang terlalu takut, tidak usah di lanjutkan bacanya yaa…
Pada abad pertengahan, bila ada seseorang yang sakit, tidak ada seorang pun yang bisa menjelaskan sakitnya, maka orang-orang menyebut bahwa tukang sihir lah yang meletakkan mantra buruk kepada orang tersebut. Karena ilmu kedokteran jaman itu belum ada, sosok tukang sihir menjadi lakon utama segala tuduhan-tuduhan untuk menjelaskan sakit seseorang. Hmmm !!!
Lalu bagaimana orang-orang pada masa itu mengetahui ciri-ciri tukang sihir ?
Banyak orang mengira-ira beginilah ciri-cirinya:
- Orang yang biasanya berpungguk, mengenakan tongkat saat berjalan, atau seseorang buruk rupa. Mereka dituduh sebagai tukang sihir karena setan dan iblis memasuki raganya.
- Orang yang mengetahui manfaat daun-daunan untuk mengobati penyakit. Mereka dituduh sebagai penyihir karena asumsi bahwa dia tahu misteri alam.
- Seseorang yang bisa membantu jalannya kelahiran seorang bayi. Mereka dikatakan tukang sihir karena orang-orang mengira dia tahu tentang misteri kehidupan.
- Bahkan wanita cantik yang tidak bersuami juga sering di katakan sebagai tukang sihir, karena orang mengira dia menyembunyikan sesuatu yang tidak ingin diketahui oleh pria.
Tentu banyak pula orang yang ingin merasa penting di masyarakat pada jaman itu mengaku-aku bahwa dirinya mempunyai ilmu sihir. Ada pula yang mengaku bisa menjawab semua keluhan dengan cara menjual ramuan-ramuan ajaib yang bisa mengobati apa saja bahkan untuk masalah percintaan dan balas dendam.
Untuk ramuan balas dendam, racun yang di berikan biasanya mujarab.;)
Tapi ramuan untuk membuat orang jatuh cinta, biasanya meleset alias tidak ada efek apa-apa selain meningkatkan rasa percaya diri si peminta ramuan. Logikanya, orang yang meminta ramuan yakin bahwa ramuan itu manjur maka dia mensugesti dirinya sendiri.
Pelan namun pasti dalam perjalanan sejarah ilmu sihir, kehadiran para penyihir membuat orang-orang menjadi takut. Dan berita tentang dunia sihir tersiar dari mulut ke mulut dari generasi ke generasi dan melintasi batas-batas negara di dunia, karena di tiap kebudayaan terdapat sosok tukang sihir terkenal.
Misalnya :
- Di Jawa dan Bali, ada sosok Calon Arang
- Di Peradaban Mesir Kuno, ada Dewi Isis
- Di Abad Pertengahan Eropa ada The Witch of Endor
- Dalam Mitologi Yunani, ada Cassandra
- Di Perancis sekitar Abad ke-13, ada Angèle de la Barthe
- Di Irlandia sekitar Abad ke-14, ada Alice Kyteler
- Di Inggris sekitar Abad ke-16 ada penyihir terkenal Mother Shipton atau Southeil Ursula
- Pada Abad ke-19 di Louisiana, negara bagian Amerika Serikat, ada Marie Laveau
Dan masih banyak lagi.
Orang-orang pada masa itu membayangkan, saat purnama tiba, itulah saat paling penting bagi para iblis dan setan menyatu dalam raga para tukang sihir dan mereka mengeluarkan ilmu-ilmu sihir baik sihir hitam maupun sihir putih.
Sihir Hitam
Di Indonesia lebih sering disebut guna-guna atau tenung (Jawa) atau Teluh (Sunda), merupakan jenis sihir untuk mengendalikan alam (termasuk kejadian, objek, orang, dan fenomena fisik) melalui mistik dan supranatural.
Dalam banyak kebudayaan, sihir hitam adalah sesuatu yang tidak rasional bagi ilmu pengetahuan. Sihir hitam identik dengan segala sihir yang bertujuan ke arah negatif dan mencelakakan.
Sihir Putih
Biasanya sihir putih untuk membantu pengobatan atau kelahiran, yang merupakan cikal bakal ilmu kedokteran modern. Tapi sihir putih bisa juga diartikan sebagai ilmu mistik dan supranatural untuk bisa membaca masa depan.
Apapun jenis sihir yang dilakukan, tahukah kalian bahwa sebagian besar para penyihir yang dituduh melalukan praktik sihir hitam adalah wanita ?
Orang-orang pada abad pertengahan terutama pada masa kegelapan Eropa banyak mengeksekusi mati wanita-wanita yang dianggap terlalu tahu banyak hal atau dianggap pemikirannya terlalu bebas (tidak sama dengan pemikiran orang kebanyakan). Mereka juga menghakimi dengan tidak adil wanita-wanita yang « berbeda » dengan wanita-wanita pada umumnya (terlalu cantik atau terlalu jelek). Mereka dihukum hanya berdasar atas asumsi dan « katanya-katanya » tanpa bukti-bukti.
Sekarang, sihir masih dipercaya oleh sebagian kecil masyarakat di dunia. Sihir lebih banyak dijumpai di buku-buku cerita ataupun di cinema. Semua berkat ilmu pengetahuan yang menunjukkan dan menjelaskan berdasarkan fakta-fakta dan logika tentang banyak hal terutama tentang penyakit dan cara penyembuhannya.
Untungnya kita hidup bukan pada masa-masa gelap ataupun di abad pertengahan. Bisakah kalian bayangkan Ibu Susi Menteri Perikanan Kabinet Kerja di hukum karena dia brilliant ?
Beruntunglah pula para wanita hebat seperti Ibu Sri Mulyani, Menteri Keuangan yang hidup pada jaman ini, karena bukan bukan saja beliau luput dari tuduhan si tukang sihir tapi justru bisa dinobatkan menjadi Menteri Keuangan terbaik di dunia.
Bahkan Najwa Shihab, jurnalist wanita idola saya, Mbak Nana ini bisa saja di eksekusi pada Abad Pertengahan karena terlalu cerdas.
Saya juga membayangkan pula para jomblowati aduhai termasuk Syahrini akan di gantung di depan alun-alun karena terlalu « menggoda »:)
Nah, itulah cerita singkat sejarah tukang sihir di dunia. Maka dari itu, mulai sekarang jangan lagi percaya cerita yang diberi bumbu « katanya-katanya », carilah fakta-fakta dan gunakan logika kalian karena kalian bukan manusia Abad Pertengahan.
Salam Gokil !
Stop Kekerasan dalam Pendidikan
Cerpen Miss Gawky Episode Cinta Pada Pandangan Pertama